Walaupun standar kelulusan ujian nasional (UN) tidak dirubah, yakni tetap di angka 5,5 namun Tingkat Kesulitan Soal UN 2013
dipersiapkan akan mengalami kenaikan oleh Pemerintah. Pemerintah sedang
menggodok skema peningkatan kualitas ujian nasional (UN) SMP dan SMA
tahun 2013. Meski belum ada ketetapan, kecenderungannya ada pada
penambahan jumlah butir soal ujian yang masuk kategori sulit. Ini
sebagai konsekuensi jika nantinya nilai minimal kelulusan unas tidak
ditingkatkan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar Notodiputro
menjelaskan, memang ada dua opsi peningkatan kualitas unas tahun depan.
Kedua opsi ini akan diputuskan setelah kami menyelenggarakan lokakarya
tentang ujian nasional dulu.
Khairil menjelaskan, hasil lokakarya tersebut bakal menjadi salah satu
rujukan untuk menentukan kebijakan strategis terkait penyelenggaraan
unas 2013. Termasuk memastikan skema memperbanyak soal ujian yang masuk
kategori sulit.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof. Mohammad Nuh
mengatakan, bahwa sebaran bobot soal akan disesuaikan dengan tidak
adanya kenaikan batas minimum kelulusan. Tapi yang mungkin adalah
menyebar tingkat kesulitan soalnya.
Beliau menjelaskan pada tahun 2012 sebaran tingkat kesulitannya untuk
soal yang mudah hanya 10 persen, soal dengan bobot sedang 80 persen dan
soal yang sukar sebanyak 10 persen. Sementara untuk tahun 2013, soal
sukar akan ditambah menjadi 20 persen. Soal yang sedang berkurang jadi
70 persen. Yang mudah tetap 10 persen tapi ini masih dianalisis. Beliau
juga pernah menyampikan bahwa peningkatan kualitas ujian nasional (UN)
itu harus dilakukan karena UN SMA/MA/SMK) merupakan salah satu acuan
penerimaan calon mahasiswa baru melalui Snmptn(seleksi nasional masuk
perguruan tinggi negeri) jalur undangan.
Diolah dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar