Selasa, 17 Mei 2011

Meningkatkan Disiplin Dalam Belajar



Tulisan ini saya copy dari postingan sdr. Mutiaraendah yang diposting 30 januari 2010 yang menurut saya bisa berguna bagi siapa saja yang menghadapai masalah belajar putra putrinya , murid murid kita yang sudah beranjak dewasa dan mulai menghadapi berbagai masalah pribadi dan memerlukan solusi he he kemeruh dikit.

Menjadi rahasia umum bahwa suasana belajar di sekolah agak kurang diminati oleh siswa. Mereka lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya di mall, warung internet, game online, bermain playstation, atau berkumpul di sebuah tempat yang tidak diketahui oleh guru ataupun orang tua. Akhirnya orang tua resah karena prestasi akademik menurun dan perilaku mereka sulit dikendalikan. Mungkin yang bisa dilakukan oleh guru ataupun staf sekolah dalam menghadapi masalah ini adalah:
• Temukan masalah dan nyatakan langkah untuk memerbaiki,
• Buatlah aturan dengan konsisten serta konsekuensi yang adil. Bisa lakukan sistem pencatatan masalah serta penanganan yang telah dilakukan,
• Fokus untuk membangun perilaku positif siswa untuk percaya diri sendiri, membuat pencapaian tujuan hidup, serta membantu mencapai target harian.
Strategi yang bisa kita lakukan agar mereka mau bekerja sama dengan sekolah adalah:
• Meminta siswa untuk menuliskan cara agar sukses di sekolah,
• Berbicara dengan siswa secara individu dan memberi motivasi,
• Memberikan motivasi pada mereka untuk menetapkan tujuan, percaya diri sendiri, serta cara meraih impian,
• Memberikan layanan komunikasi dengan orang tua yang anaknya gagal dalam perbaikan perilaku. Sekolah menyertakan catatan dan memberikan konsekuensinya,
• Pemberian penghargaan atas pencapaian dalam bidang perilaku, akademik, kreativitas, prestasi olah raga dsb. Kemudian publikasikan kepada orang tua dan juga staf sekolah,
• Meningkatkan pengawasan terhadap perilaku siswa,
• Mengijinkan intervensi dari pihak lain untuk membantu anak yang bermasalah dalam hal perilaku. Contoh intervensi tersebut adalah hadirnya profesi lain di sekolah seperti psikolog, dokter,polisi atau terapis. Selain itu sekolah pun menyediakan fasilitas pelatihan berupa manajemen emosi, super camp, konseling per grup sesuai dengan kasusnya,parenting, konsultasi, dsb.
Perlu diingat bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman,bersih, nyaman serta teratur untuk belajar. Hal ini bertujuan agar anak didik dapat mencapai prestasi tertinggi di bidangnya.
sumber: Russ Thompson, Ed.D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar